Senin, 10 Oktober 2011

Penilaian Berbasis Kelas_Evaluasi Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan kurikulum dari kurikulum yang berorientasi pada isi pelajaran (Content based curriculum) menjadi kurikulum yang berorientasi pada kompetensi (Competency based curriculum) memiliki konsekuen terhadap berbagai aspek pembelajaran di sekolah. Konsekuensi tersebut bukan hanya pada implementasi atau proses pembelajaran, akan tetapi juga pada penetapan kriteria keberhasilan. Dengan demikian, dalam implementasi kurikulum guru dituntut untuk dapat menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi.
Dalam penetapan kriteria keberhasilan, kalau kurikulum sebelumnya kriteria ditetapkan oleh sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, sekarang dalam KBK keberhasilan ditentukan lebih dari itu, yaitu bagaimana materi pelajaran yang telah dikuasai itu berdampak pada perubahan prilaku atau performance siswa sehari-hari.
Perubahan paradigma kurikulum tersebut, membawa implikasi terhadap paradigm evaluasi atau penilaian, dari penilaian dengan pendekatan normative ke penilaian dengan menggunakan acuan standar. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan yang memadai baik secara konseptual maupun secara praktikal dalam bidang evaluasi pembelajaran untuk menentukan apakah penguasaan kompetensi sebagai tujuan pembelajaran telah berhasil dikuasai siswa atau belum.





BAB II
PENILAIAN BERBASIS KELAS
A.    Pengertian penilaian berbasis kelas
Secara umum, penilaian adalah proses sistematis pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk memberikan keputusan terhadap kadar hasil kerja[1]. Menurut Martinis Yamin, Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan dalam bentuk pertanyaan lisan di kelas, kuis, ulangan harian, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktik atau laporan praktikum, dan ujian akhir.[2]
Menurut Wina Sanjaya, penilaian bebasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar yang diperoleh siswa untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan dalam kurikulum dan sebagai umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran.[3]
Dari pengertian di atas, penilaian berbasis kelas memiliki beberapa karakteristik penting. Pertama, penilaian berbasis kelas merupakan bagian integtral dalam proses pembelajaran, artinya bahwa penilaian ini dilakukan secara terus-menerus dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar kelas.
Kedua, penilaian berbasis kelas, merupakan proses pengumpulan informasi yang menyeluruh, artinya dalam penilaian berbasis kelas, guru dapat mengembangkan berbagai jenis evaluasi, baik evaluasi yang berkaitan dengan pengujian dan pengukuran tingkat kognitif siswa.
Ketiga, hasil pengumpulan informasi dimanfaatkan untuk menetapkan tingkat penguasaan kompetensi baik standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator hasil belajar seperti yang terdapat dalam kurikulum.
Keempat, hasil pengumpulan informasi, digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses perbaikan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, ada tiga manfaat yang ingin dicapai oleh penilaian berbasis kelas:
a.       Menjamin agar proses pembelajaran yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencapai kompetensi sesuai dengan rambu-rambu yang terdapat dalam kurikulum.
b.      Menentukan berbagai kelemahan dan kelebihan baik yang dilakukan siswa maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis kelemahan ini sangat berguna untuk perbaikan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
c.       Menentukan pencapaian kompetensi oleh siswa, apakah siswa telah mencapai seluruh kompetensi yang diharapkan atau belum, bagian kompetensi mana yang sudah berhasil dikuasai siswa, dan bagian mana yang belum dikuasai. Kesimpulan semacam ini ssangat penting untuk diketahui sebagai bahan pelaporan baik kepada siswa itu sendir, kepada orang tua, maupun kepada pihak lain yang dianggap perlu dan terkait dengan sistem penyelenggaraan pendidikan di sekolah.[4]

B.     Ciri-ciri penilaian berbasis kelas
Ciri penilaian kelas adalah sebagai berikut:
Ø  Strategi yang digunakan mencerminkan kemampuan anak secara autentik.
Ø  Penilaiannya menggunakan acuan patokan/criteria. Hal ini dilakukan karena untuk mengetahui ketercapaian kompetensi siswa.
Ø  Memanfaatkan berbagai jenis informasi.
Ø  Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian.
Ø  Menggunakan sistem pencatatan yang bervariasi.
Ø  Keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdassarkan berbagai informasi.
Ø  Mempertimbangkan kebutuhan khusus siswa.
Ø  Bersifat holistis, penilaian yang menggabungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.[5]

C.    Kriteria Penilaian Kelas
Penilaian kelas harus memperhatikan criteria sebagai berikut:
·         Validitas, hasil penelitian dapat ditafsirkan sebagai apa yang akan dinilai.
·         Reliabilitas, hasil penilaiannya ajek, dan menggambarkan kemampuan yang sesungguhnya.
·         Fokus kompetensi, penilaian dilakukan untuk pencapaian kompetensi yang sesuai dengan kurikulum, dan materinya terkait langsung dengan indikator pencapaian kompetensi.
·         Komprehensif, informasi yang diperoleh ncukup untuk membuat keputusan.
·         Objektif, penilaian dilakukan secara adil, terencana, dan berkesinambungan.
·         Mendidik, penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas belajar.
D.    Teknik-teknik dalam penilaian berbasis kelas

Ada beberapa bentuk dan tekhnik yang bisa dilakukan dalam penilaian kelas, yaitu penilaian kinerja, penilaian penugasan, penilaian hasil kerja, penilaian tes tertulis, penilaian portopolio, dan penilaian sikap.
·         Penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilaian terhadap aktifitas siswa sebagimana yng terjadi. Penilaian ini biasanya di gunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam berpidato, pembacaan puisi, diskusi, pemecahan masalah, dll.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja adalah:
-          Identifikasikan semua aspek penting
-          Tuliskan semua kemampuan khusus yang di perlukan.
-          Usahakan kemampuan yang akan di nilai dapat teramati dan tidak terlalu banyak.
-          Urutkan kemampuan yang akan di nilai berdasarkan urutan yang akan di amati
·         Penilaian penugasan merupakan penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh atau umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Penilaian terhadap suatu tugas yang mengandung investigasi haruh selesai dalam waktu tertentu. Invesrtigasi dalam penugasan memuat tahapan: perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data.
Ada dua tipe penilaian penugasan, yaitu:
-          Penilaian penugasan yang menekankan pada proses
-          Penilaian proyek yang menekankan pada produk
·         Penilaian hasil kerja merupakan penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses atau memenfaatkan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktik atau kualitas estetik dari sesuatu yang mereka produksi. Contoh: kerja artistic, makanan, pakaian, produk yang terbuat dari kayu, dll.
·         Penilaian tes tertulis dilakuakan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawan yang di berika pada peserta didik dalam bebtuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dll.
·         Penilaian portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya (hasil kerja)seorang siswa dalam periode tertentu. Kumpulan karya ini menggambarkan cara kompetensi yang di capai seorang siswa. portofolio dapat di gunakan untuk menilai perkembangan kemampuan siswa.
·         Penilaian sikap
Penilai terhadap prilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu objek, phenomena, masalah.
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
-          Observasi prilaku (kerjasama, inisiatif, perhatian)
-          Pertanyaan langsung (tanggapan terhadap tata tertib sekolah yang baru)
-          Laporan pribadi (menulis pandangan tentang “ kerusuhan antar etnis”)[6]

BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan:
1.      Ada dua karakteristik dari penilaian berbasis kelas, yakni: Pertama, penilaian berbasis kelas merupakan bagian integtral dalam proses pembelajaran. Kedua, penilaian berbasis kelas, merupakan proses pengumpulan informasi yang menyeluruh.
2.      Penilaian berbasis kelas harus mengacu pada beberapa prinsip, yakni: validitas, reliabilitas, fokus kompetensi, komprehensif, objektif, dan mendidik.
3.      Penilaian berbasis kelas sebagai model penilaian dapat ditempuh melalui beberapa tehnik, diantaranya: Ada beberapa bentuk dan tekhnik yang bisa dilakukan dalam penilaian kelas, yaitu penilaian kinerja, penilaian penugasan, penilaian hasil kerja, penilaian tes tertulis, penilaian portopolio, dan penilaian sikap.








DAFTAR PUSTAKA

Muslich, Masnur. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Yamin, Martinis. Profesionalisasi Guru dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2006.

Sanjaya, Wina.  Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pngembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana, 2008.






[1] Masnur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 78
[2] Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2006), hal. 181
[3] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pngembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 350
[4] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pngembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 350
[5] Masnur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 78
[6]  Masnur muslich, KTSP dasar pemngembangan dan pemahaman, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007) hal.80-89.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar