PERBEDAAN
STRATEGI, METODE, PENDEKATAN, TEKNIK DAN TAKTIK PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Belajar
adalah suatu proses perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan tingkah laku, yang terjadi sebagai hasil dari
usaha yang disengaja dan pengalaman yang terkontrol dan tidak terkontrol.
Dalam Undang-Undang N0. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional,
istilah belajar tidak ditemukan. Istilah yang digunakan adalah pembelajaran.
Pembelajaran didefinisikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dalam
proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,
sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah
tersebut adalah, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik pembelajaran, dan taktik pembelajaran.
Untuk
dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat
memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai
model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana
diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Mencermati upaya
reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau
calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran,
yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun
penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya.
Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar
pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran,
maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan
model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat
kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model
pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya
khazanah model pembelajaran yang telah ada.
PERBEDAAN STRATEGI, METODE,
PENDEKATAN, TEKNIK DAN TAKTIK PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN
A.
Definisi Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik
dan Taktik Pembelajaran
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer
yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Demikian pula seorang pelatih sepak bola, ia akan
menentukan strategi yang dianggapnya tepat untuk memenangkan suatu pertandingan
setelah ia memahami segala potensi yang dimiliki timnya. Apakah ia akan
melakukan strategi menyerang dengan pola 2-3-5 misalnya, atau strategi bertahan
dengan pola 5-3-2, semuanya sangat tergantung kepada kondisi tim yang dimilikinya
serta kekuatan tim lawan. Dari dua ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai
tujuan.[1]
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves
a particular educational goal (J.R. David, 1976). Jadi dengan demikian
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[2]
Dalam konteks pembelajaran berdasarkan KBK, strategi dapat dikatakan sebagai
pola umum yang berisi tentang rentetan kegiatan yang dapat dijadikan sebagai
pedoman (petunjuk umum) agar kompetesi sebagai tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal. Pola atau cara yang ditetapkan sebagai hasil dari
kajian strategi itu dalam proses pembelajaran dinamakan dengan metode
pembelajaran. Jadi dengan demikian metode pada dasarnya berangkat dari suatu
strategi tertentu.[3]
Selanjutnya,
dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa
dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa
strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan
yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Strategi pembelajaran
sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai
metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain
strategi
merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina
Senjaya (2008).[4]
Adapun metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya:
1.
Metode ceramah adalah metode yang lebih banyak
dilakukan oleh guru sementara anak didiknya bersifat pasif;
2.
Metode demonstrasi adalah suatu metode yang
menggunakan atau memperlihatkan suatu proses, mekanisme, atau cara kerja suatu
alat dengan bahan pelajaran
3.
Metode diskusi adalah metode yang bertujuan
untuk memecahkan atau menemukan solusi masalah yang ditemukan dalam mempelajari
materi pembelajaran.
4.
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik.
5.
Metode eksperimen adalah metode yang memberikan
kesempatan kepada anak didik baik perorangan ataupun perkelompok untuk
melakukan suatu percobaan di laboratorium atau lapangan guna membuktikan suatu
teori atau menemukan sendiri suatu pengetahuan baru bagi anak didik.
6.
Metode pemberian tugas (resitasi) adalah metode
yang menugaskan kepada anak didik untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan
memantapkan, mendalami dan memperkarya materi yang sudah dipelajari.
Kemudian
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,
di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach).
Dari pendekatan pembelajaran
yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur
strategi dari setiap usaha, yaitu :
1.
Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan
mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2.
Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan
utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3.
Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah
(steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4.
Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur
(criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf
keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran,
keempat unsur tersebut adalah:
1.
Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan
pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2.
Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan
pembelajaran yang dipandang paling efektif.
3.
Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah
atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
4.
Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran
keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke
dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif
banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik
pembelajaran merupakan
gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya.
Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena
memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu
elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai
dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni
(kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode,
teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan
yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi,
model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.[5]
B.
Penentuan
Metode Sesuai Dengan Pertimbangan
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berfikir informasi dan
kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita
semestinya berfikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, sebelum menentukan
strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang
harus dilakukan:
1. Pertimbangan
yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pertanyaan-pertanyaan yang
dapat diajukan adalah:
a. Apakah
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif,
afektif, atau psikomotorik?
b. Bagaimana
kompleksitas tunuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat tinggi atau
rendah
c. Apakah
untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?
2.
Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau
materi pembelajaran:
a. Apakah
materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hokum, atau teori tertentu?
b. Apakah
untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau
tidak?
c. Apakah
tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
3.
Pertimbangan dari sudut siswa:
a. Apakah
strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?
b. Apakah
strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat dan kondisi siswa?
c. Apakah
strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar siswa?
4.
Pertimbangan-pertimbangan lainnya:
a. Apakah
untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?
b. Apakah
strategi yang kita terapkan satu-satunya strategi yang dapat digunakan?
c. Apakah
strategi itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?
Pertanyaan-pertanyaan
diatas, merupakan bahan pertimbangan dalam menetapkan strategi yang ingin
diterapkan.[6]
C. Hal-hal
yang Berkaitan Dengan Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Dalam memilih media untuk keperluan
pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu variabel
tugas, variabel siswa, lingkungan belajar, lingkungan pengembangan, ekonomi dan
budaya, serta faktor-faktor praktis. Pertimbangan yang lebih singkat dalam
pemilihan media adalah tujuan pembelajaran, siswa/mahasiswa, ketersediaan,
ketepatgunaan, biaya, dan mutu teknis. Untuk mengembangkan media grafis, sebaiknya
memperhatikan prinsip-prinsip umum, yaitu kesederhanaan, kesatuan, penekanan,
dan keseimbangan formal maupun informal. Alat-alat visual yang dapat membantu
keberhasilan penggunaan prinsip-prinsip tersebut adalah garis, bentuk, ruang,
tekstur, dan warna. Apabila Anda memiliki beberapa gambar, bentuk-bentuk,
kata-kata atau simbol-simbol lain yang akan dipajang dalam suatu papan,
misalnya Anda perlu menyusunnya terlebih dahulu dalam suatu layout (tata letak)
agar susunan yang Anda ciptakan tampak harmonis.
Agar penggunaan media dalam pembelajaran
berhasil dengan baik, diperlukan langkah umum, seperti persiapan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut. Molenda, dkk., mengemukakan suatu model penggunaan
media yang dinamakan model ASSURE, yang merupakan akronim dari kata-kata dalam
bahasa Inggris yang, artinya analisis karakteristik siswa, menentukan tujuan,
memilih materi, memanfaatkan materi, menuntut respons siswa, dan mengevaluasi
hasil belajar.
KESIMPULAN
Dari penjelasan makalah diatas,
dapat kami simpulkan bahwa:
a.
Dalam dunia pendidikan, ada beberapa istilah
yang harus diketahui. Istilah-istilah tersebut adalah, pendekatan pembelajaran,
strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, dan taktik
pembelajaran
b.
Strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
c.
Adapun metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
d.
Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya adalah:
metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode tanya
jawab, metode pemberian tugas, metode eksperimen
e.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,
di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
f.
Metode
pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
g.
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Daftar
Referensi
Wina sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006)
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: kencana, 2008)
[1] Wina sanjaya,
Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),
cet ke-5. Hal 126
[2]
Wina sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,….. hlm. 126
[3] Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: kencana, 2008), cet ke- III, hlm. 99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar