PENDAHULUAN
Latar Belakang
,
Semoga kita semua termasuk hamba-hamba Allah yang mukhlishiin dalam menjalankan aktifitas ibadah, sehingga ibadah kita tidak sia-sia dimata Allah, amiin
BAB II
PEMBAHASAN
a. Ikhlas Beramal
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.[1] Para ulama sepakat bahwa niat dalam setiap amal itu merupakan satu kemestian bagi diperolehnya pahala dari amal itu. Ikhlas karena Allah dalam berbuat merupakan salah satu syarat diterimanya perbuatan itu.hal ini, karena Allah tidak akan menerima amal perbuatan seseorang kecuali karena keikhlasan, hanya mengharap ridho-Nya.[2]
Ada sebuah Hadits yang dikutip dari kitabShahih Bukhori, tentang niat. Berikut matannya:
عن عمربن الخطاب قال : سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول: إنماالأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ مانوى. فمن كانت هجرته الي الله ورسوله فهجرته الي الله ورسوله. ومن كانت هجرته الي دنيا يصيبها اوالي امرأة ينكحها فهجرته الي ماهاجراليه (رواه البخارى)
Artinya: Bismillah..Dari ‘Umar bin Khathab r.a. katanya: “saya mendengar Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, amalan itu harus beserta niat. Dan milik tiap-tiap manusia itu, ialah balasan apa yang diniatkannya. Barang siapa pindahnya karena Allah dan Rosul-Nya, maka baginya pahala pindah karena Allah dan Rosul-Nya, barang siapa yang pindahnya karena dunia yang hendak diperolehnya atau perempuan yang hendak di kawininya, maka balasan pindahnya itu, menurut niat pindahnya itu”. (HR Bukhori Muslim).[3]
b. Kandungan Hadits
Sungguh luar biasa hadits ini, Kenapa tidak? Karena hadits ini menerangkan tentang keikhlasan seseorang dalam beramal.Dan ini adalah inti dari segala amalan yang kita kerjakan. Apalah artinya beramal yang banyak, kalau tanpa niat karena Allah. walaupun seseorang beramal dengan ilmu yang benar, tetap dimata Allah tidak ada nilainya sama sekali , kalau tanpa di barengi keikhlasan. Yang ada mungkin hanya pujian dari orang lain dan kesombongan pada diri sendiri.
Abu abdullah mengatakan : Tidak ada hadits nabi yang paling banyak mengandung faidah kecuali hadits ini. Begitu juga dengan Imam syafi'i, beliau mengatakan : bawha hadits ini terdapat dalam 70 cabang ilmu agama. Maksudnya, dari hadits yang satu ini bisa masuk kepada 70 cabang ilmu.Innamal a'malu binniyyatai, wa innama likullimri in Maanawa Dua kalimat ini (innamal a'malu binniyyatai dengan wa innama likullimri-in Manawa) seolah olah sama, karena kalau diterjemahkan secarara tekstual, maka kita akan mendapatkan kesamaan arti.
Makanya sebagian ulama ada yang mengatakan, kalimat kedua dalam hadits ini hanyalah sebagai taukid (kalimat penguat) untuk kalimat yang pertama. Dan sebagian ulama lagi mengatakan (dan ini yang paling kuat alasanya) termasuk didalamnya pendapat imam Nawawi dalam kitabnya al-arbain an-nawawi bawha kalimat pertama innamal a'malu binniyat adalah menerangkan bahwa segala amalan itu mesti ada niatnya.
Dan yang dimaksud dengan kalimat wainnama likulimri in maanawa adalah hasil atau buah dari niat atas amalan yang di kerjakanya itu. Kalau kita beramal dengan niat karena Allah, maka keridhaan Allah yang akan kita dapatkan. dan kalau kita beramal dengan niat selain karena Allah, maka kita akan mendapatkan apa yang kita niatkan itu.
Melalui hadits ini Rasulullah saw. menjelaskan pada kita akan pentingnya -sebuah niat- dalam beribadah pada Allah. Makanya tidak heran kalau imam Bukhari meletakan hadits ini dalam kitab shahih bukhari pada jilid pertama dan pada nomor urutan pertama. Begitu juga dengan Imam Nawawi, dalam kitabnya al-arba'iin an-nawawiyah meletakan hadits ini pada urutan pertama juga.
Niat inilah yang sangat penting untuk senantiasa kita perhatikan setiap kita akan melakukan amalan. Karena hanya dengan niat kita akan mengetahui apakah kita melakukan amalan itu untuk mencari keridhaan Allah ataukah hanya untuk mendapatkan popularitas atau pujian dari manusia.
Melihat redaksi hadits ini kita jadi tahu, ternyata untuk menumbuhkan niat yang ikhlas atas segala amalan yang kita lakukan ini sangatlah susah, Muawiyah bin abi sofyan saja, Mendengar hadits ini langsung menangis dan pingsan. Dari sinilah kita diperintahkan agar senantiasa "tajdidunniah" memperbaharui...dan senantiasa memperbaharui niat atas segala amalan yang kita lakukan.Niatkanlah segala amalan kita ini hanya karena Allah! niscaya kita akan mendapat pahala disisiNya, ikhlaskanlah segala amalan kita agar kita mendapat keridhanya.Beramal dengan ikhlas adalah...bukan ingin di puji, bukan pula takut dibenci, tapi kita beramal hanya untuk mendapat pahala dan keridhan Allah swt.[4]
Artinya: “Dari Mahmud bin Lubaid bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “Sesuatu yang paling aku khawatirkan di antara kamu adaah syirik kecil, yaitu riya.” ( HR Ahmad)
c. Penjelasan Singkat
Riya artinya usaha dalam melaksanakan ibadah bukan dengan niat menjalankan kewajiban dan menunaikan perintah Allah SWT., melainkan bertujuan untuk dilihat orang, baik untuk kemasyhuran, mendapat pujian, atau harapan – harapan lainnya dari selain Allah.
Sebagaimana telah disinggung dalam bahasan niat, orang yang beribadah dengan riya tidak akan mendapat pahala dari Allah SWT. Hal itu karena dalam ibadahnya tidak lagi murni karena Allah melainkan karena makhluk-Nya. Tak heran kalau riya sebagaimana bunyi hadis di atas dikategorikan sebagai syirik kecil. Artinya dia mempercayai Allah SWT. Sebagai Tuhannya, tetapi pengabdiannya tidak utuh kepada-Nya, melainkan kepada Makhluk-Nya.
Dengan kata lain, hakikat amal mereka adalah penipuan belaka. Mereka melakukan ibadah bukan karena menjalankan perintah-Nya, apalagi demi mengharapkan rida-Nya, melainkan untuk mendapatkan pujian dari manusia, dan itulah di antara perbuatan yang biasa dilakukan oleh orang-orang munafik :
Allah SWT. Berfirman :
Artinya : “Bahwasanya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka, ketika mereka berdiri melaksanakan sholat, mereka malas melakukannya, hanya pujian manusialah tujuan utamanya. Mereka tidak mengingat Allah kecuali hanya sedikit.”[5]
d. Pembagian Riya’ Menurut Imam Ghazali.
Adapun Imam al-Ghazali, dalam kitab Ihya Ulum Ad-Din, membagi riya menjadi beberapa tingkat, yaitu :
1. Tingkatan paling berat, yaitu orang tujuan setiap ibadahnya hanyalah untuk riya semata-mata dan tidak mengharapkan pahala, misalnya, seseorang yang melakukan sholat kalau di hadapan orang banyak, sedangkan apabila sendirian dia tidak melaksanakannya, bahkan kadang-kadang sholat tanpa berwudu terlebih dahulu.
2. Orang yang beramal dan mengharapkan pahala, tetapi harapannya sangat lemah karena dikalahkan oleh riya. Dia beramal ketika dilihat orang, sedangkan bila sendirian amalnya sangat sedikit. Misalnya seseorang yang memberikan sedekah banyak dihadapan orang, tetapi kalau sendiri (tidak ada yang melihat), ia memberikan sedikit saja sedekahnya.
3. Niat memperoleh pahala dan riya seimbang. Kalau dalam suatu ibadah hanya terdapat salah satunya saja, misalnya mendapat pahala, tetapi ia tidak bias riya, ia tidak mau melakukan ibadah. Demikian pula sebaliknya. Hal itu berarti merusak perbuatan baik, yakni bercampurnya pahala dan dosa.
4. Riya (dilihat orang) hanya pendorong untuk melakukan ibadah, sehingga jika tidak dilihat orangpun, dia tetap melakukan ibadah. Hanya saja ia merasa lebih semangat kalau dilihat orang.[6]
BAB III
PENUTUP
Ikhlas juga merupakan ruhnya suatu amal perbuatan manusia. Dalam suatu ungkapan sya’ir arab dikemukakan bahwa:
Artinya: ikhlas adalah ruhnya suatu amal perbuatan
Orang-orang yang ikhlas memiliki ciri yang bisa dilihat, diantaranya:
1. Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”
2. Terjaga dari segala yang diharamkan Allah, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari mereka. Disebutkan dalam hadits, “Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)
Tujuan yang hendak dicapai orang yang ikhlas adalah ridha Allah, bukan ridha manusia. Sehingga, mereka senantiasa memperbaiki diri dan terus beramal, baik dalam kondisi sendiri atau ramai, dilihat orang atau tidak, mendapat pujian atau celaan. Karena mereka yakin Allah Maha melihat setiap amal baik dan buruk sekecil apapun.
3. Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya.
DAFTAR REFERENSI
Ayat Dimyati, Hadits Arba’in, Masalah ‘Aqidah, Syari’at, dan Akhlaq, (Bandung: Penerbit Marja’, 2001)
H. Zainudin Hamidi, dkk, Shohih Bukhari, (Jakarta: Wijaya, 1969)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: 1971)
Kulingetik, Menjauhi Perbuatan Riya’/ Syirik Kecil, http://kulimijit.blogspot.com/2010/11/menjauhi-perbuatan-riyasyirik-kecil-bm.html
Mochamad Bugi, Tiga Ciri Orang Ikhlas, Artikel ini Diakses Pada: Jum’at, 18 Maret 2011, dari: http://www.dakwatuna.com/2008/tiga-ciri-orang-ikhlas/#
[2] Ayat Dimyati, Hadits Arba’in, Masalah ‘Aqidah, Syari’at, dan Akhlaq, (Bandung: Penerbit Marja’, 2001), h. 2
[4] Ansor, Beramal Dengan Ikhlas, Artikel ini diakses pada: Jum’at, 18 Maret 2011, dengan alamat website: http://muslimini.blogspot.com/2009/12/innamal-amallu-binniyat.html
[6] Kulingetik, Menjauhi Perbuatan Riya’/ Syirik Kecil, Artikel ini diakses pada: Jum’at 18 Maret 2011, dari: http://kulimijit.blogspot.com/2010/11/menjauhi-perbuatan-riyasyirik-kecil-bm.html
♥♦♣♠ PELANGI QQ ♠♣♦♥
Mari Bergabung bersama kami di Pelangi Q Q (,) me
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online!!
Segera Daftarkan diri Anda di PelangiQQ dan dapatkan Bonus yang sudah tersedia. Agen Poker Online Terpercaya dan Terbesar di Indonesia yang menggunakan Uang Asli.
MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW Rp 25.000
PelangiQQ Menyediakan 8 Permainan yang bisa di mainkan hanya dengan 1 User ID,yaitu:
* Bandar66 (NEW GAME)
* SAKONG
* Poker
* Domino99
* Capsa susun
* AduQ
* BandarQ
* Bandar Poker
Keunggulan PELANGI Q Q :
- PROSES DEPO & WD MUDAH TANPA RIBET
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
- DAN TENTUNYA DEPOSIT YG TERJANGKAU BOS!!(MINIMAL DEPO & WD 25RB)
Nikmati juga HOT PROMO bersama kami:
* BONUS TURNOVER 0.3% (DIBAGIKAN SETIAP 5 Hari 1x)
* BONUS REFERRAL 15% (SEUMUR HIDUP)
Tunggu apalagi bos!! langsung daftarkan diri anda di PELANGI Q Q
Bagaimana cara mendaftar? SIMPEL bos!!
cukup kunjungi kami PELANGI Q Q
klik daftar dan daftarkan diri anda
atau bisa juga hubungi kami melalui LiveChat dan BBM yang akan melayani Anda 24 jam nonstop.
- SKYPE : PELANGIQQ
- LINE : PELANGIQQ
- FACEBOOK : PokerPelangiReborn
- PIN BB : E37271BF
- WhatssApp : 6281231804952
Salam Sukses & Hoki
PELANGIQQ